WEB SITE RESMI GKPI BUKIT SION YANG BARU

Puji Tuhan, Gereja GKPI Bukit Sion sekarang telah memiliki Web Site resmi yaitu : http://www.gkpibukitsionbatam.com. Jadi untuk berita berita terbaru (terupdate) silahkan check di halaman tersebut, Tuhan Memberkati.

GKPI BUKIT SION, BIDA AYU - M.KUNING, BATAM

Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam dan umumnya untuk seluruh saudara-saudari kami yang beragama Kristiani yang mungkin belum sempat beribadah pada Hari Minggu yang mungkin dikarenakan oleh aktifitas yang padat, sehingga melewatkan bahan renungan pada Minggu yang berjalan. Oleh karena itu, bapak dan ibu serta pemuda pemudi kami bisa membaca Summary atau ringkasan dari renungan Mingguan kita disini. Berita jemaat juga bisa dilihat di blog ini, seperti jadwal Evanggelisasi kita serta Renungan Harian yang dikutip dari berbagai sumber. Dalam bulan ini Gereja kami GKPI BUKIT SION akan melakukan pembangunan fisik gereja, oleh karena itu, kami memohon bantuan doa dari saudara-saudari yang berkunjung ke Blog kami. Semoga Blog ini bermanfaat dan dapat menjadi saluran berkat bagi kita semua, Tuhan Yesus Memberkati.

Hormat dan salam kami
JM. Hutagaol, SPd
(Sekretaris Jemaat GKPI BUKIT SION - Batam)

Monday, December 1, 2008

BUKTI NYATA KASIH ALLAH, LUKAS 2 : 12, YOHANES 3 : 16 (RENUNGAN HARIAN, SENIN 01 DESEMBER 2008, SEMINGGU BERSAMA PALUNGAN - HARI 1)

Setiap tiba bulan Desember, dimana semarak Natal mulai terasa di mana-mana, rasanya belumlah lengkap jika para pengkhotbah atau umat kristiani tidak menyebutkan satu kata penting, yaitu palungan. Kata palungan (Yun. Phatne) adalah tempat makanan ternak, tetapi di dalam Lukas 13 : 15 diterjemahkan juga sebagai "kandang". Kata ini menjadi sangat dikenal di dalam kekristenan karena Sang Juruselamat yang baru dilahirkan itu ditempatkan di palungan. Orang-orang Kristen memberikan banyak makna untuk palungan ini, diantaranya mengingatkan kita akan kasih dan kerendahan hati Allah. Palungan adalah bukti kasih Allah yang begitu besar, karena palungan menjelaskan bahwa ketiadaan fasilitas tidak bisa menghalangi rencana Allah untuk menebus manusia yang berdosa agar mereka dapat kembali kepadaNya. Besarnya kasih dan kerendahan hati Allah, membuat kehinaan lahir di kandang ternak menjadi tidak ada artinya. Sulit sekali untuk melukiskan betapa besarnya kasih Allah kepada manusia sehingga seorang pujangga pernah berkata, "Bila lautan adalah tinda dan langit adalah krtas, maka lautan akan kering dan langit akan penuh tulisan bahkan tidak akan cukup untuk melukiskan kasih Allah yang sangat besar."

Don Richardson di dalam bukunya "Peace Child" atau "Anak Perdamaian" menceritakan pengalamannya ketika melayani Suku Sawi di Irian Jaya, sebuah suku yang saat itu masih memiliki budaya gabungan antara kanibalisme dan pengayauan atau kebiasaan membunuh orang dan mengambil kepalanya. Sebagai misionaris Amerika, Don mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan Injil kepada suku ini. Ada pertentangan antara ajaran kekristenan dengan keganasan Suku Sawi. Agak sulit untuk menceritakan kepada suku ini tentang kasih Allah yang sudah mengorbankan AnakNya bagi keselamatan umat manusia. Akhirnya Don menemukan cara untuk menjelaskan penebusan oleh Yesus melalui konsep yang dimiliki Suku Sawi mengenai "Anak Perdamaian". Di dalam budaya Suku Sawi, mereka akan selalu mencurigai setiap pernyataan yang dilakukan untuk menjalin persahabatan atau menciptakan hubungan damai. Satu-satunya cara agar mereka bia mempercayai niat baik seseorang yaitu, jika seorang pria bersedia menyerahkan anak laki-lakinya kepada para musuh. Analogi tentang "Anak Perdamaian" inilah yang dipakai Don untuk menjelaskan kepada Suku Sawi tentang kasih Bapa sorgawi yang telah menyerahkan Anak TunggalNya untuk memperdamaikan manusia dengan Allah.

Orang Kristen harus memandang palungan sebagai bukti kasih Allah kepada manusia. Kehinaan palungan yang kemudian dilanjutkan dengan penderitaan salib bukanlah tanda ketidakberdayaan dan kemiskinan Allah kita, namun itu terjadi karena kasihNya. Marilah kita mengasihi Dia lebih lagi karena kita percaya bahwa suatu hari kelak kita akan bertemu dengan Yesus bukan lagi di dalam kehinaan palungan, tetapi di dalam kemuliaanNya.

DOA
Bapa, begitu menakjubkan dan mengharukan kasih yang telah Engkau nyatakan kepada manusia yang berdosa. Aku mengasihiMu Bapa. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

Sumber: Manna Surgawi, Desember 2008, No. 129 Tahun XI

No comments: