Lihat Yang Lain
Matius 7 : 1 - 4; 1 Petrus 4 : 8
Matius 7 : 1 - 4; 1 Petrus 4 : 8
Sekitar jam 19:00 WIB seorang pemuda menemui seorang pendeta. Dari raut mukanya terlihat bahwa dia sedang kesal terhadap seseorang. Dengan nada bicara yang tinggi, dia mengeluhkan apa yang dia dengar tentang sikap seorang temannya. Temannya telah menjelekkan dirinya di hadapan banyak orang di sebuah pertemuan ketika dia tidak ada di pertemuan tersebut. Pemuda ini sempat datang ke rumah temannya itu, tetapi temannya sedang tidak ada di rumah. Itulah sebabnya dia datang ke rumah pendeta untuk mengadukan masalah tersebut. Sebagai hamba Tuhan, pendeta itu tidak mau membela atau menyalahkan pemuda tersebut. Tetapi, apa yang dilakukannya membuat pemuda tersebut tercengan dan "mati kutu". Pendeta tersebut masuk ke kamarnya dan tak lama kemudian keluar lagi sambil membawa kertas putih dan sebuah pensil. Dia membuat sebuah titik di kertas putih tersebut, lalu menunjukkan kepada pemuda itu. "Apa yang kamu lihat?" tanya pendeta. "Sebuah titik hitam!" jawabnya kasar. "Mengapa kamu tidak melihat bahwa ini adalah kertas putih yang ternoda hanya oleh sedikit warna hitam? Mengapa kamu hanya melihat sebuah titik kecil ini?" tanya pendeta. "Karena mata saya tertuju kepada titik yang Bapak buat itu, bukan kepada kertas ini. Kebanyakan orang pasti juga melihat dengan cara seperti itu!" jawabnya masih dengan nada tinggi. "Itulah yang kamu lakukan kepada temanmu. Kamu hanya memusatkan perhatian kepada kesalahan yang dia buat. Kamu tidak mau melihat kebaikan-kebaikan yang ada padanya, bahkan mungkin salah satu dari kebaikan itu pernah kamu rasakan. Kamu hanya melihat seperti cara kebanyakan orang melihat. Kalau kamu memusatkan perhatian kepada kesalahannya, kamu akan marah, membenci dan dendam kepadanya. Cobalah pakai cara pandang yang berbeda. Lihat yang lain, lihat kebaikannya! kata pendeta. Pemuda itu pun terdiam dan tak lama kemudian dia pamit pulang.
Dalam salah satu bagian pengajaran Yesus di bukit tersirat bahwa manusia cenderung melihat kesalahan orang lain, bukan kebaikannya. Bahkan manusia sanggup melihat kesalahan sesamanya yang digambarkan hanya sebesar "selumbar" saja. Kesalahan bukanlah hal yang bisa ditolerir, tetapi kecenderungan hanya melihat kepada kesalahan dan melupakan kebaikan orang lain akan membuat seseorang cenderung menghakimi sesamanya. Iblis memberi "teladan" dalam hal melihat kesalahan pihak lain. Dia selalu menuduh orang percaya. Dia selalu hendak memperlihatkan kesalahan-keslahan orang percaya. Tidak mungkin dia memuji kebaikan orang percaya. Maksud Iblis adalah supaya orang percaya frustrasi dan akhirnya tidak bertumbuh rohaninya. Kita bukanlah pengikut Iblis. Oleh sebab itu, mari kita hindari kecenderungan untuk melihat kesalahan orang lain dan mulai mengarahkan pandangan kita kepada kebaikannya.
Bapa, buatlah mataku jeli untuk bisa melihat kebaikan-kebaikan sesamaku, supaya aku tidak menghakimi mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Kata Kata Bijak Hari Ini
Mata yang hanya bisa memandang kesalahan orang lain akan buat terhadap kebaikan-kebaikan mereka.
Mutiara Kata Hari Ini
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat (George Downing)
Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI
Dalam salah satu bagian pengajaran Yesus di bukit tersirat bahwa manusia cenderung melihat kesalahan orang lain, bukan kebaikannya. Bahkan manusia sanggup melihat kesalahan sesamanya yang digambarkan hanya sebesar "selumbar" saja. Kesalahan bukanlah hal yang bisa ditolerir, tetapi kecenderungan hanya melihat kepada kesalahan dan melupakan kebaikan orang lain akan membuat seseorang cenderung menghakimi sesamanya. Iblis memberi "teladan" dalam hal melihat kesalahan pihak lain. Dia selalu menuduh orang percaya. Dia selalu hendak memperlihatkan kesalahan-keslahan orang percaya. Tidak mungkin dia memuji kebaikan orang percaya. Maksud Iblis adalah supaya orang percaya frustrasi dan akhirnya tidak bertumbuh rohaninya. Kita bukanlah pengikut Iblis. Oleh sebab itu, mari kita hindari kecenderungan untuk melihat kesalahan orang lain dan mulai mengarahkan pandangan kita kepada kebaikannya.
DOA
Bapa, buatlah mataku jeli untuk bisa melihat kebaikan-kebaikan sesamaku, supaya aku tidak menghakimi mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Kata Kata Bijak Hari Ini
Mata yang hanya bisa memandang kesalahan orang lain akan buat terhadap kebaikan-kebaikan mereka.
Mutiara Kata Hari Ini
Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat (George Downing)
Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI
No comments:
Post a Comment