Bunga-Bunga Malam Kudus
Matius 2 : 1 - 12; Yakobus 1 : 27
Matius 2 : 1 - 12; Yakobus 1 : 27
Seorang gadis kecil di Meksiko tidak mampu membeli hadiah untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yesus pada hari Natal. Gadis kecil bernama Pepita itu berjalan menuju kapel dengan hati yang sedih. "Aku yakin Pepita, bahkan hadiah yang paling sederhana sekalipun, jika diberikan dengan cinta akan berharga di mata Yesus," hibur Pedro, sepupunya yang berjalan bersama Pepita. Di tengah jalan Pepita tertarik pada rumput yang tumbuh liar, kemudian ia memetiknya untuk dihadiahkan kepada Yesus. Ditatanya rumput liar itu menjadi seperti karangan bunga. Ketika Pepita memandangi karangan rumput liar tersebut, hatinya semakin sedih. Ia malu karena hadiahnya tidak berarti. Pepita berusaha menahan air mata saat ia memasuki kapel. Di kapel kata-kata sepupunya, Pedro, kembali terngiang-ngiang, "Bahkan hadiah yang paling sederhana sekalipun, jika diberikan dengan cinta akan berharga di mata Yesus." Hari itu tanpa disadarinya, cinta Pepita terhadap Tuhan Yesus semakin bertambah. Setelah Pepita berlutut untuk meletakkan persembahannya di gua Natal, tiba-tiba dari karangan rumput itu bermekaran bunga-bunga indah berwarna merah menyala. Sekarang bunga itu dikenal dengan nama bunga Poinsettia. Keajaiban itu disaksikan oleh semua orang yang hadir di capel.
Bunga-bunga indah berwarna merah menyala tersebut juga dikenal dengan nama Flores de Noche Buena atau "Bunga-bunga Malam Kudus". Konon, Flores de Noche Buena mekar hanya sekali dalam satu tahun, yaitu pada saat Natal saja. Flores de Noche Buena pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Amerika pada tahun 1825, oleh Joel Roberts Poinsett, yang saat itu menjabat sebagai Duta Besar Amerika di Meksiko.
Natal memang selalu membawa kita kepada suasana kasih, yang identik dengan tindakan memberi seperti yang dilakukan oleh Pepita. Ketika orang-orang majus dari Timur tahu akan kelahiran seorang Raja Damai, mereka berjalan dari Timur ke Yerusalem untuk menyembah anak Kudus itu. Penyembahan itu diiringi oleh pemberian barang bernilai tinggi, yang didukung oleh hati mereka yang tulus, yaitu berupa emas, kemenyan dan mur. "Maka masu,klah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembhkan persembhan kepadaNya, yaitu emas, kemenyan dan mur." (Matius 2 : 11)
Mungkin perbuatan orang-orang majus dari Timur inilah yang menginspirasi orang Kristen, untuk lebih banyak memberi pada saat menjelang Natal. Baik secara pribadi ataupun berkelompok, banyak orang Kristen mewarnai perayaan Natal mereka dengan melakukan berbagai aktivitas sosial. Semangat memberi ini memang harus terus dikembangkan, dan hendaknya kita memberi terutama kepada para yatim piatu, janda-janda miskin atau mereka yang berkekurangan (Yakobus 1 : 27)
DOA
Bapa, terima kasih karena Engkau bermurah hati memberikan Yesus bagiku di Natal ini. Aku mau memiliki hati yang suka memberi. Dalan nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Bapa, terima kasih karena Engkau bermurah hati memberikan Yesus bagiku di Natal ini. Aku mau memiliki hati yang suka memberi. Dalan nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Kata Kata Bijak Hari Ini
Pemberian yang datang dari hati yang bersyukur, indah di mata Tuhan, seindah "bunga-bunga Malam Kudus".
Mutiara Kata Hari Ini
Jika orang berpegang pada keyakainan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. (Sir Francis Bacon)
Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI
No comments:
Post a Comment