WEB SITE RESMI GKPI BUKIT SION YANG BARU

Puji Tuhan, Gereja GKPI Bukit Sion sekarang telah memiliki Web Site resmi yaitu : http://www.gkpibukitsionbatam.com. Jadi untuk berita berita terbaru (terupdate) silahkan check di halaman tersebut, Tuhan Memberkati.

GKPI BUKIT SION, BIDA AYU - M.KUNING, BATAM

Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam dan umumnya untuk seluruh saudara-saudari kami yang beragama Kristiani yang mungkin belum sempat beribadah pada Hari Minggu yang mungkin dikarenakan oleh aktifitas yang padat, sehingga melewatkan bahan renungan pada Minggu yang berjalan. Oleh karena itu, bapak dan ibu serta pemuda pemudi kami bisa membaca Summary atau ringkasan dari renungan Mingguan kita disini. Berita jemaat juga bisa dilihat di blog ini, seperti jadwal Evanggelisasi kita serta Renungan Harian yang dikutip dari berbagai sumber. Dalam bulan ini Gereja kami GKPI BUKIT SION akan melakukan pembangunan fisik gereja, oleh karena itu, kami memohon bantuan doa dari saudara-saudari yang berkunjung ke Blog kami. Semoga Blog ini bermanfaat dan dapat menjadi saluran berkat bagi kita semua, Tuhan Yesus Memberkati.

Hormat dan salam kami
JM. Hutagaol, SPd
(Sekretaris Jemaat GKPI BUKIT SION - Batam)

Wednesday, March 18, 2009

Renungan Harian Rabu, 18 Maret 2009

MENANG ATAS PERSOALAN

"Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar." ( Nehemia 1 : 3b )


Tembok negara dibangun untuk membentengi diri dari musuh, supaya rakyat merasa aman dan terlindung dari bahaya. Akan sangat berbahaya apabila tembok itu sudah runtuh, apalagi pintu-pintu gerbangnya sudah terbakar, karena cepat atau lambat musuh akan dengan mudah menyerang kita. Tembok menggambarkan kehidupan kita, seperti tertulis: "Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku." (Yesaya 49 : 16). Saat tembok itu berdiri dengan kokoh, keadaan kita damai, tenang, bebas dari permasalahan. Namun ketika tembok kehidupan kita runtuh karena serangan musuh, kehidupan kita berantakan, hancur, tinggal puing-puing.

Musuh yang menghancurkan tembok kita berbicara tentang masalah hidup: krisis ekonomi, sakit penyakit, kebencian, kepahitan, kemalasan dan lain-lain. Supaya tembok kehidupan kita tidak hancur berantakan, kita perlu belajar dari sikap hidup Nehemia sat mendengar bahwa tembok Yerusalem sudah runtuh, bahkan telah menjadi puing-puing selama lebih dari 15 tahun: 1. Tetap berdoa. " ... duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari, Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit," (ayat 4 dari Nehemia 1). Saat dalam pergumulan berat kita harus segera datang kepada Tuhan, serta mengoreksi diri adakah yang salah dalam kehidupan kita. Bila ada dosa harus kita bereskan dulu, mohon ampun tuhan. Kata Nehemia, "Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kau perintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu." (ayat 7).

Adakalanya Tuhan tidak langsung menjawab doa-doa kita, dan kita sering gagal dalam proses menunggu ini. 2. Tetap melakukan tugas dan kewajibannya. Meski pertolongan Tuhan belum datang, Nehemia tetap mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik (Nehemia 2 : 1 - 6). Walau didera banyak masalah/penderitaan jangan pernah berubah, apalagi tidak setia kepadaNya karena pada saatnya "Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14 : 14).

Tetaplah kuat, karena "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,"
Penghotbah 3 : 11

Sumber : AIR HIDUP

No comments: