PENDERITAAN PAULUS
"Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah" ( Efesus 3 : 1 )
Sebelum menjadi orang Kristen, Paulus adalah penganiaya orang-orang Kristen. Dia bertindak begitu brutal, pergi dari satu kota ke kota lain untuk mengejar orang Kristen, menganiaya bahkan membunuh mereka. Namun ketika dia bertobat, dia menyadari bahwa orang yang belum percaya kepada Kristus juga akan melakukan hal yang sama seperti yang pernah dia lakukan dan sudah pasti mereka merasa tindakannya itu benar. Banyak orang yang nekat menyerang atau menganiaya orang lain demi agama dengan anggapan apa yang dilakukannya itu adalah wujud ketaatannya.
Kini Paulus sadar bahwa ia menjadi orang yang teraniaya dan mengalami penderitaan karena Kristus, sama seperti orang-orang yang pernah ia aniaya yang menderita karena Kristus, sehingga Paulus pun rela menderita karena Kristus. Itulah sebabnya Paulus dapat berkata "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1 : 21). Tetapi penderitaan yang dimaksud bukanlah penderitaan karena mati konyol. Rasul Paulus tidak pernah menyesal meski harus menderita, karena ini adalah tugas dan panggilan yang Tuhan ingin dia kerjakan. Tugas tersebut tidak hanya berhenti pada zaman Paulus, namun harus terus dikerjakan sampai Tuhan datang yang kedua kalinya. Seberapa jauh kita punya tekad turut ambil bagian dalam pemberitaan Injil? Sanggupkah kita menjadi orang "terpenjara" dan menderita bagi Dia, seperti Paulus? Jika kita harus menderita karena memberitakan Injil Kristus, itu belum seberapa dibandingkan pengorbanan Kristus bagi kita. Tidak mudah menjalaninya, tetapi bila kita menyadari betapa besar anugerah Tuhan bagi kita, kita akan berjuang.
Saat ini dunia sangat membutuhkan berita Injil. Jika tidak ada pemberitaan Injil maka tidak ada orang yang mau bertobat. Bila Injil tidak diberitakan, dunia ini semakin hari semakin gelap. Dunia membutuhkan Injil, dan kita harus menjalankannya karena Tuhan menetapkan kita untuk memberitakan Injil dan juga menderita demi Kristus, bukan hanya menikmati berkatNya saja. jangan menjadi orang Kristen yang lembek, yang hanya suka jadi penonton, tanpa melakukan apa-apa.
Jangan menderita demi dosa, melainkan demi Kristus dan pemberitaan Injil.
Sumber : AIR HIDUP
No comments:
Post a Comment