MENERIMA BERKAT
“Aku memanggul langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini. Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,”(Ulangan 30 : 19 )
Bicara tentang berkat pasti menyenangkan, lebih – lebih jika menerima berkat. Siapa yang tidak mau berkat? Bukankah banyak orang Kristen pikirannya hanya terfokus pada berkat, berkat dan berkat dan sebisa mungkin terhindar dari masalah dan ujian. Ketika ujian dan masalah datang mereka mulai mengeluh, menggerutu, mengomel dan protes. Mereka tidak sadar bahwa setiap ucapan negative yang keluar dari mulutnya (omelan, keluhan, protes) dapat menjadi boomerang bagi diri sendiri, rohani maupun jasmani.
Tuhan berfirman kepada bangsa Israel bahwa mereka dihadapkan dengan dua pilihan penting dalam hidup ini yaitu kehidupan dan kematian, berkat atau kutuk. Kutuk dan berkat adalah dua kondisi yang sangat bertolak belakang. “Kutuk” didefinisikan suatu doa atau pengharapan dengan tujuan untuk menyakiti, mencelakakan dan bahkan menghancurkan kehidupan orang lain. Sedangkan ‘berkat’ adalah suatu tindakan pernyataan, deklarasi dan pencurahan berkat dari Tuhan. Jaadi kutuk dan berkat bukan hanya sebagai suatu pengharapan, tetapi juga suatu kenyataan yang dapat terjadi sesuai dengan apa yang kita ucapkan. Berkat akan diberikan jika “….engkau baik – baik mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapanNya…” (Ulangan 28 : 1), namun kutuk akan menimpa jika “….engkau tidak mendengarkan suara Tuhan, Allahmu dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapanNya..” (Ulangan 28 : 1). Pilihan ada ditangan bangsa Israel sendiri dan kenyataanya mereka gagal mempertahankan hidup benar dihadapan Tuhan, akibatnya kutuk menimpa setiap orang yang hidup dibawah hokum Taurat.
Syukurlah pada Allah, yang karena kasihNya mengutus Yesus penebus kita dari kutuk (Galatia 3 : 13 – 14). Yesus telah mengubah kutuk menjadi berkat. Dengan percaya dan beriman kepadaNya , berkat – berkat Abraham pun menjadi milik kita. Namun ada yang harus kita perhatikan supaya berkat itu tetap menjadi hak kita yaitu kita harus hidup dalam ketaatan.
…….sebab berkat Tuhan tersedia bagi orang benar (Baca Amsal 10 : 6a)
No comments:
Post a Comment