WEB SITE RESMI GKPI BUKIT SION YANG BARU

Puji Tuhan, Gereja GKPI Bukit Sion sekarang telah memiliki Web Site resmi yaitu : http://www.gkpibukitsionbatam.com. Jadi untuk berita berita terbaru (terupdate) silahkan check di halaman tersebut, Tuhan Memberkati.

GKPI BUKIT SION, BIDA AYU - M.KUNING, BATAM

Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam dan umumnya untuk seluruh saudara-saudari kami yang beragama Kristiani yang mungkin belum sempat beribadah pada Hari Minggu yang mungkin dikarenakan oleh aktifitas yang padat, sehingga melewatkan bahan renungan pada Minggu yang berjalan. Oleh karena itu, bapak dan ibu serta pemuda pemudi kami bisa membaca Summary atau ringkasan dari renungan Mingguan kita disini. Berita jemaat juga bisa dilihat di blog ini, seperti jadwal Evanggelisasi kita serta Renungan Harian yang dikutip dari berbagai sumber. Dalam bulan ini Gereja kami GKPI BUKIT SION akan melakukan pembangunan fisik gereja, oleh karena itu, kami memohon bantuan doa dari saudara-saudari yang berkunjung ke Blog kami. Semoga Blog ini bermanfaat dan dapat menjadi saluran berkat bagi kita semua, Tuhan Yesus Memberkati.

Hormat dan salam kami
JM. Hutagaol, SPd
(Sekretaris Jemaat GKPI BUKIT SION - Batam)

Thursday, November 27, 2008

Permohonan Maaf

Suatu hari datanglah seorang pria ke hadapan seorang Bijak, “Guru, saya mempunyai banyak dosa. Saya telah memfitnah, membohongi, dan menggosipkan orang lain dengan hal buruk. Kini saya menyesal dan ingin memohon maaf. Bagaimana caranya agar Tuhan mengampuni semua kesalahan saya?”

Sang Bijak berkata, “Ambillah bantal di tempat tidurku. Bawalah ke alun-alun kota. Di sana, bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapas di dalamnya keluar tertiup angin. Itulah bentuk hukuman atas kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu.”

Meski kebingungan, toh akhirnya ia menjalani “Hukuman“ yang diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.

Setelah selesai, ia kembali menghadap sang Bijak, “Saya telah melakukan apa yang Guru perintahkan. Apakah kini saya sudah diampuni?“

Jawab sang Bijak, “Kamu belum dapat pengampunan. Kamu baru menjalankan separuh tugasmu. Kini, kembalilah ke alun-alun dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin.“

No comments: