WEB SITE RESMI GKPI BUKIT SION YANG BARU

Puji Tuhan, Gereja GKPI Bukit Sion sekarang telah memiliki Web Site resmi yaitu : http://www.gkpibukitsionbatam.com. Jadi untuk berita berita terbaru (terupdate) silahkan check di halaman tersebut, Tuhan Memberkati.

GKPI BUKIT SION, BIDA AYU - M.KUNING, BATAM

Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh jemaat Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam dan umumnya untuk seluruh saudara-saudari kami yang beragama Kristiani yang mungkin belum sempat beribadah pada Hari Minggu yang mungkin dikarenakan oleh aktifitas yang padat, sehingga melewatkan bahan renungan pada Minggu yang berjalan. Oleh karena itu, bapak dan ibu serta pemuda pemudi kami bisa membaca Summary atau ringkasan dari renungan Mingguan kita disini. Berita jemaat juga bisa dilihat di blog ini, seperti jadwal Evanggelisasi kita serta Renungan Harian yang dikutip dari berbagai sumber. Dalam bulan ini Gereja kami GKPI BUKIT SION akan melakukan pembangunan fisik gereja, oleh karena itu, kami memohon bantuan doa dari saudara-saudari yang berkunjung ke Blog kami. Semoga Blog ini bermanfaat dan dapat menjadi saluran berkat bagi kita semua, Tuhan Yesus Memberkati.

Hormat dan salam kami
JM. Hutagaol, SPd
(Sekretaris Jemaat GKPI BUKIT SION - Batam)

Sunday, November 16, 2008

Ibadah dan Persembahan (Khotbah Minggu, 16 November 2008)

Persembahan adalah kata yang paling dibenci oleh hukum pasar. Mengapa? Karena hukum pasar tidak mengenal hal yang gratis-gratisan. Semuanya serba berbayar. Kita memberi karena memperoleh sesuatu. No Money No Honey (Tidak ada uang, tidak ada madu)

Prinsip ini berseberangan dengan persembahan. Kita memberi persembahan (entah itu ucapan syukur, kurban khusus, perpuluhan, perduapuluhan, dll) bukan untuk memperoleh sesuatu dari Tuhan. Karena Tuhan tidak memperjual-belikan apa pun yang ada padaNya.

Lalu mengapa kita memberi persembahan? Jawabnya ada di Firman hari ini. Tuhan menyuruh Israel membawa persembahan berupa: Emas, perak, dan perunggu, kain linen halus, kain wol biru, ungu, merah, kain dari bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit halus, kayu akasia, minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak upacara dan untuk dupa yang harus serta bermacam-macam batu permata.

Tuhan meminta itu semua bukan karena ia tidak punya. Melainkan, karena Dia-lah pemilik dari semua itu. Tapi, Tuhan fair. Ia tidak memaksa. Yang ia inginkan adalah hati tergerak (Ay 2). Hati yang tergerak inilah yang kita sebut sebagai Ibadah. Memberi sebagai tanda tunduk dan taat pada Tuhan. Memberi karena telah lebih dahulu diberi. Bersyukur karena telah lebih dahulu diberkati. Bukan karena berharapakan sesuatudari padaNya.

GKPI sendiri menuangkan keyakinan ini dalam doa persembahan setiapminggu. Tepatnya pada formulasi: "Siapakah kami sehingga kami dapat memberi kepadaMu?" Ini merupakan sebuah retorika (pertanyaan untuk diri sendiri). Artinya, setiap kita memberi persembahan, kita harus menyadari bahwa tidak punya nilai plus apa-apa sehingga layakmemberi kepadaNya. Semata-mata apa kita beri hanyalah sebagai tanda betapa kita tunduk, taat dan patuh serta bersyukur kepadaNya. Sambil berharap kiranya gereja menggunakannya untuk hasl yang benar di jalan Tuhan.

Ini sekaligus mengingatkan kita akan banyaknya bentuk persembahan di Gereja kita. Penggalangan dana, aksi pembangunan, aksi inventaris, persembahan bulanan, dll. Semua itu adalah persembahan. Dan marikita memberkatinya sebagai buktibetapa kita tunduk dan bersyukur kepada Tuhan.

Sumber: Pdt. TB. Tambunan
(Pendeta GKPI Jemaat Khusus Tanjung Piayu - Batam)

No comments: